Sabtu, 07 Juli 2012

TIPS : Strategi Belajar yang Efektif

PEPATAH mengatakan “rajin pangkal pandai”. Apa iya? Ternyata rajin belum tentu pandai, masih ada aspek-aspek lain yang harus diperhatikan. Misalnya, aspek kedisiplinan. Hasil survei mengatakan bahwa mereka yang meraih nilai tinggi tidak hanya mereka yang rajin belajar, tetapi lebih menitikberatkan kepada strategi belajar.
Cara belajar yang salah
1.Tiap hari semua matapelajaran/matakuliah dipelajari
2.Tidak punya kelompok belajar
3.Tidak punya jadwal belajar sendiri maupun kelompok
Cara belajar yang benar
1.Belajar hanya matapelajaran/matakuliah yang sulit
2.Harus punya kelompok belajar
3.Punya jadwal belajar sendiri dan belajar kelompok
4.Punya catatan matapelajaran/matakuliah yang 100% lengkap
ad.1.Belajar hanya matapelajaran/matakuliah yang sulit
Di Indonesia, terlalu banyak beban pelajaran/kuliah yang harus dihadapi pelajar/mahasiswa. Hal ini seringkali membuat stress.
Oleh karena itu, tentukan “skala prioritas”. Pilih beberapa matakuliah/matapelajaran yang paling sulit bagi Anda. Pelajari tiap hari. Matapelajaran/matakuliah yang Anda anggap gampang, tidak perlu Anda baca. Jadi, ibarat akan memanah, target panah Anda adalah target utama, yaitu lingkaran paling tengah. Dengan demikian, fokus belajar Anda hanya pada matapelajaran/matakuliah yang “ter”sulit.
ad.2.Harus punya kelompok belajar
Membentuk kelompok belajar jangan asal-asalan. Anda harus bentuk kelompok belajar sekitar 5 sampai 10 pelajar/mahasiswa. Pilih teman-teman Anda yang mempunyai kelebihan di bidang masing-masing. Misalnya, Si A pandai matematika, Si B pandai biologi, Si C pandai kimia dan seterusnya.
ad.3.Punya jadwal belajar sendiri dan belajarn kelompok
Tentu, tiap hari Anda harus belajar sendiri. Sedangkan belajar kelompok cukup seminggu dua kali atau tiga kali saja.
ad.4.Punya catatan matapelajaran/matakuliah yang 100% lengkap
Tiap kali Anda tidak masuk sekolah/matakuliah, maka Anda wajib mencatat atau memfotokopi dari teman Anda. Pilih teman Anda yang tulisannya lengkap dan bagus (bisa dibaca dengan jelas).
Menjelang ujian semester, maka kelompok belajar harus belajar tiap hari khusus matapelajaran/matakuliah yang sulit. Paling tidak satu bulan sebelum ujian semester. Sedangkan belajar sendiri, juga tiap hari, khusus matapelajaran/matakuliah yang mudah.
Contoh (berdasar pengalaman)
Saya pernah kuliah di 6 (enam) perguruan tinggi sekaligus. Artinya, tiap semester saya harus menghadapi ujian sebanyak sekitar 36 matakuliah. Dari 36 matakuliah, saya tentukan hanya 12 matakuliah saja yang “sulit” atau sekitar 30% atau 1/3 dari total matakuliah. Sayapun membentuk kelompok belajar di tiap fakultas (perguruan tinggi berbeda). Sedangkan untuk matakuliah yang mudah, saya pelajari sendiri.
Satu bulan sebelum ujian semester, saya membuat ringkasan-ringkasan:
1.Ringkasan matakuliah tertentu
2.Kumpulan rumus
3.Kumpulan defisini/deskripsi tertentu
Hanya mempelajari intinya saja
Sebenarnya, catatan matapelajaran/matakuliah yang puluhan lembar atau ratusan lembar, sebenarnya intinya sedikit. Intinya mungkin hanya tiga sampai lima lembar saja. Pilih hal-hal yang kemungkinan paling mungkin keluar di ujian. Fokus kepada matapelajaran/matakuliah yang diajarkan saja.
Nah, semoga sukses

Tidak ada komentar: